ABOUT
Orang Biasa
Baihaqi 38 Tahun
Orang Biasa
1 Istri 3 Anak
Serpong Indonesia
Biasa aja...
bersahaja dalam keseharian
melaruti hari dengan harapan
mencoba menata asri
taman surga dihalaman hati
PREVIOUS POSTS
Tembus Pandang
Kenapa sih ? Kok ngebom ?
Identitas
Angin Sorga
Cimahi-Dago Pelajaran Sebuah Kepedulian
Sang Lelaki Di Antara 100 Perempuan
Cemburu
Dahulu Aku Adalah Lelaki Jahat
Cinta dan Uang
Paksa

ARCHIVES
March 2004
April 2004
May 2004
June 2004
July 2004
August 2004
September 2004
October 2004
November 2004
SHOUTBOX
SYNDICATE
RSS Atom

Subscribe with Bloglines
Underline Buat Qky
Ada banyak alasan orang bekerja. Mulai dari yang paling hakiki semisal kesejahteraan, keluar dari kemiskinan, sampai pengaktualisasi bakat dan kemampuan diri. Dari berbagai macam alasan, aku yakin kalau kesejahteraan adalah yang paling banyak dan menjadi alasan utama orang bekerja.

Dalam kegiatan bekerja, ada banyak pula faktor-faktor yang menjadi penentu keberhasilan seseorang dalam bekerja. Baik itu faktor internal maupun faktor eksternal. Mentalitas, dedikasi, loyalitas adalah merupakan hal utama dari faktor internal. Sedang Insentif, Gaji tentunya, kesempatan promosi guna peningkatan karir, lingkungan kerja sampai lokasi kerja adalah merupakan faktor-faktor utama yang bersifat eksternal.

Faktor internal adalah penentu utama keberhasilan seseorang dalam bekerja, namun demikian faktor-faktor eksternal sangat memungkinkan untuk memainkan turun-naiknya faktor-faktor internal. Kita bisa ambil contoh, jika seseorang bekerja tanpa ada (kemungkinan) peningkatan dalam berkarir, gaji yang relatif tidak mencukupi (setidaknya untuk standart Jakarta dan sekitarnya) juga lokasi kerja yang berjarak melelahkan, tentu akan berdampak langsung pada tingkat loyalitas dan mentalitas kerja.

Guna mendapat titik temu yang relatif ideal bagi kedua faktor guna memainkan peran yang kondusif, baik bagi pekerja maupun perusahaan tempat dimana mereka bekerja, salah satunya adalah prinsip keseimbangan. Dalam pengertian, seseorang akan mendapatkan sesuai dengan apa-apa yang mereka usahakan. Ini lebih adil dan transparan. Kondusif di lingkungan yang kompetitif, sehingga orang akan lebih "mobile" dan fokus pada kapasitas ruang otoritasnya. Meskipun demikian faktor resiko semisal like & dislike sebagai "virus" prinsip profesionalitas tetap harus diperhitungkan.

Rotasi sebagai kiat mengatasi kejenuhan dalam bekerja, bisa lebih efektif jika ditambahkan juga sedikit "tantangan-tantangan kerja", baik bersifat internal maupun eksternal. Dengan masa kerja lebih dari 5 tahun dengan wilayah serta otoritas yang sama, sangat memungkinkan menjadi pemicu kejenuhan (apa lagi kalau ekskalasi gaji & insentif asyik "manda").

Setiap pekerja pasti mempunyai target setidaknya untuk 5 tahun ke depan. Capaian-capaian apa saja yang harus di selesaikan dan diharapkan berhasil, baik dari segi produktivitas kerja maupun kompensasi kerja. Perencanaan kerja setelah menikah, berkeluarga, dan mempunyai anak-anak tentu tidaklah diharapkan sama seperti saat asyik sendiri.

Manajemen hati juga penting, setidaknya menjadikan rambu-rambu buat kita dalam bergulat di wilayah dan suasana yang kompetitif. Kalau boleh mengutip:

Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. 4:32)

Meski ayat ini turun dengan konteks waris, setidaknya ada tata nilai yang universal bagi prinsip-prinsip profesionalitas guna kita garis bawahi.

*****
Untuk Yayang dan anak-anak tercinta, mungkin usaha Yayah belum maksimal guna membahagiakan kalian semua. Insya Allah keberkahan ada pada tiap-tiap sesuatu yang kalian kenakan, yang kalian makan dan yang kalian belanjakan serta kalian sedekahkan. Meski sedikit, meski ngga keren, meski terbatas, namun setidaknya itulah yang telah Yayah usahakan menjadi milik kita. Milik kita sendiri.
Friday, September 17, 2004 
6 comments




This comment has been removed by a blog administrator.

coba

coba terus.... :D

coba terus.... :D

berhubung nda ada shoutboxnya jadi nulis disini aja deh....
Baihaqi kan nama ente?? kalo kemaren ponakan ane tak kasih nama itu kembar donk :P

doain aja pak, semoga presiden yg terpilih bisa melaksanakan amanahnya di jalan Allah, amin.

pak, sbnya kok ga ada sih????

justru itu kalo kembaran sama orang keren, salah 1nya mesti tersaing nantinya :D :P

Post a Comment  Home