Piss deh !
Sejumlah mahasiswa berdemo, polisi menahan sejumlah mahasiswa. Mahasiswa menyandera seorang Polisi, lalu sejumlah Polisi menyerbu Kampus dan "memerangi" para mahasiswa. Sejumlah mahasiswa terluka ada pula yang tertembak, ibarat memasuki kota musuh dalam peperangan kota nampak jelas disini bahwa apa yang tengah terjadi menunjukkan hukum di Republik ini ngga berlaku. Benar apa yang dinyatakan oleh Gus Dur saat di wawancarai pasukan pers "Kita kembali jadi negara rimba !!!".
Ya ! Tindakan arogansi dan "anti hukum" dari masing-masing pihak menjelaskan kalau mereka nggak ngerti dan ngga mau pake jalur hukum guna menyelesaikan segala macam persoalan. Bebal dan amat memalukan tindakan para "bakal cendikiawan" dan "pengayom masyarakat" mempertontonkan bagaimana hukum rimba yang menjadi dasar tindakan mereka kepada 200 juta rakyat Indonesia yang tengah belajar berdemokrasi.
Bagi seorang "awam praktisi hukum" yang cuma suaminya Hifziah gw turut mengutuk tindakan-tindakan represif "anti-HAM" sejumlah aparat yang arogan dan juga mengecam "demontrasi BODOH dan NGGA JELAS" para akademisi yang sok demokratis. Gw sangat mendukung Demontrasi yang ELEGAN dan JELAS ARAH serta mengacungi jempol aparat yang simpatik dan ngerti posisi. Republik ini harus diwarnai Reformasi yang tepat guna.
Demontrasi 98 saat berhasil menurunkan tiran Soeharto dari tampuk kepemimpinan adalah sebuah perjuangan para mahasiswa yang simpatik, jelas arah dan mendapat dukungan dari seluruh lapisan masyarakat. Itu adalah puncak orgasme perjaka reformasi, tapi kini banyak demonstrasi-demonstrasi yang ngga jelas dan justru menjengkelkan masyarakat. Jalanan macet, hilangnya rasa aman dan nyaman di jalan adalah sebahagian yang banyak dikeluhkan oleh sejumlah warga masyarakat.
Perjuangan mahasiswa sekarang adalah menjaga reformasi agar tetap berada ditempat yang tepat dan tetap berguna bagi seluruh lapisan masyarakat dalam proses pembelajaran demokrasi itu sendiri. Dan udah ngga perlu memaksakan diri untuk menjadi Pahlawan bagi masyarakat, yang dibutuhkan oleh masyarakat kini adalah adanya rasa tenang, aman, damai serta nyaman dalam melaksanakan segala aktifitasnya terutama aktifitas ekonominya untuk dapat bangkit dari keterpurukannya selama ini. Seharusnya mahasiswa dapat mencontohkan yang terbaik bagi rakyat bagi kelangsungan reformasi yang terjaga.
Demontrasi adalah mediasi terakhir untuk dapat menyuarakan suara kebenaran yang tersumbat, bukan pilihan utama. Nuansa kebebasan justru adalah pasungan kita karena kita pun menjaga nilai-nilai kebebasan orang lain. Menyuarakan yang hak akan lebih "bisa diterima" jikalau kita pun dapat menjaga hak-hak orang lain.
Kebenaran adalah sejumlah data yang dapat dipertanggung-jawabkan serta amat sangat argumentatif. Dan hanya kepada "Bolot" kita patut berteriak tidak kepada Qky seorang biasa yang awam.
Dari sebab peristiwa tersebut diatas Polri menuai banyak kecaman dan Kapolri telah berusaha untuk bersikap tegas dan profesional dengan mencopot sejumlah jajarannya di Sulawesi bagian selatan itu. Namun masih belum menyurutkan kekecewaan masyarakat. Sejumlah tokoh juga angkat bicara. Dan gw cuma berharap mudah-mudahan ngga menjadi komoditi politik.
Yang pasti gw sedih .....hiks
Piss - SLANK
Terjadi salah paham
Kadang udah nggak pake otak
Dikit-dikit pake emosi
Langsung main adu fisik
Memangnya disini Texas
Di abad sembilan belas
Yang berisi koboi-koboi mabok
Liar dan hukum ditonjok
Saling menendang...
Saling menerjang...
Adu kuasa...
Adu senjata... dor!!
Terjadi persaingan
Susah dan semakin berat
Yang udah nggak ketahanan
Segala cara dihalalkan
Disini kan Indonesia
Orangnya saling percaya
Disini bukan di Sicilia
Yang tradisinya harus curiga
Saling menipu...
Saling memeras...
Saling membajak...
Saling berkhianat...
Nggak ada preman..
Nggak ada mafia...
Nggak ada yang sok jagoan
yeyeaaahh ooohhh!!!
Angkat tanganmu...
Tatap mataku...
Rasakan getaran cinta dariku..
ooohhhh yeahhhh....